Anti-stress 3.0: Not only me!

Problem

Rasanya pahit ketika ide kita tidak diterima, atau ketika kita diremehkan orang. Kenapa? karena kita merasa bahwa ide yang kita berikan sudah sangat baik dan benar, bahkan kita tahu detailnya bagaimana dan bagaimananya

Sebaliknya, kita akan sangat bangga ketika pendapat kita didengarkan oleh semua orang, merasa puas dan bahagia

Ketika ini menjadi terbiasa didalam diri kita, terbiasa untuk di dukung orang, terbiasa selalu benar menurut kita; maka peluang untuk mendengar opini orang lain, ataupun di kritik oleh orang lain akan menjadi suatu hal yang aneh buat kita dan berujung perasaan emosi yang terpendam ketika pendapat atau perbuatan kita tak di terima di lingkungan atau komunitas

Kita mulai kehilangan kontrol terhadap diri kita ketika nilai atau perlakuan yang datang ke diri kita tidak sesuai, kita mementingkan kepentingan diri kita sendiri – \”Self-ego\”

Selain perasaan superior atau merasa bangga terhadap diri sendiri. Terkadang, kita juga sering merasa inferior, sering merasa terabaikan dengan kondisi yang ada pada kita saat ini, di zaman sekarang anak muda menyebutnya insecurity

Kita tidak percaya akan proses yang kita kerjakan untuk suatu goal hidup kita, kita tidak percaya akan bakat atau skill yang kita punya. Jadinya, kita begitu dengan gampang menyerah dan bahkan berhenti berjuang

Hasilnya, kita sering tergantung oleh banyak hal, dan parahnya, kita menjadi pasrah dan menunggu sampai seolah – olah, biarlah takdir saja yang menjawab

Solution

SELF-MANTRA:

\”It\’s not about Me!\”

\”It\’s not only Me!\”

Di zaman pemuda sekarang, apalagi dalam proses pembelajaran kehidupan, ini suatu hal yang umum terjadi. Kamu akan melihat dimanapun itu. Orang saling debat, saling mencari siapa yang benar, saling berargumen satu sama lain

Itu suatu hal yang lazim dizaman sekarang, bukan cuma kamu! bukan cuma saya!

Ada orang yang mengekspresikan ketidakpuasannya, ada juga yang memendamnya, jadi bukan cuma kamu! bukan cuma saya yang mengalaminya!

Kenapa?

This is life! tempat kita semua belajar. Apalagi anak muda, wajar saja, merupakan masa transisi dari kehidupan kekanak-kanakan (yang masih kebanyakan ditanggung kehidupannya oleh orang tua) ke kehidupan masa yang lebih dewasa (yang menjadi tanggung jawab diri masing – masing nantinya)

Nah, selama masa transisi ini, alam dan dunia tuh tahu cara memperlakukan kita, agar kita mempersiapkan banyak pelajaran dan pengalaman menuju hidup yang lebih jauh

begitu juga dengan bakat kamu, kamu belum berakhir disitu, kamu masih dalam progres, masih dalam perjalanan

Kalau kamu melihat orang sebaya kamu sudah sampai titik tertentu yang kamu mulai meragukan akan bakatmu, tenang! mungkin dia sudah mengambil start point lebih dulu dalam berusaha. Kamu tentunya masih punya waktu untu mengambil start point juga

Ingat, bukan cuma kamu yang memikirkan semua masalah seperti ini, alam tuh adil, sama rata, semuanya pasti mendapatkan pelajaran masing-masing di kehidupannya, kamu mungkin saja tidak mendengar masalah atau keluhan teman kamu yang lain

Karena semakin bertambah umur, maka semakin banyak hal atau pelajaran baru akan datang, tinggal bagaimana kamu mengotrol, merespon, dan menghadapinya

Strategy

Gunakan kedua mantra diatas kapanpun kamu membutuhkannya

Pertanyaannya..

kapan kamu tahu kalau kamu akan membutuhkannya?

kalau kita sudah mementingkan diri sendiri atau self-ego, maka kita kadang akan lupa kalau kita sedang berada dalam kondisi ego

yaaahhh…. karena kita sedang ego – sedang memprioritaskan diri sendiri, yah pastinya, kita tidak sadar akan ini! Seperti orang yang mati, tidak sadar kalau dia sudah mati

Begitu juga dengan keragu-raguan kita terhadap diri kita, kita menyerah dan semakin merasa lemah, jadinya, kita menjadi pasrah dan berhenti

Maka dari itu, be conscious first! sadari diri kamu (lihat perjalanan kita sebelumnya tentang be conscious). Sadari poin diatas, kalau ini semua \”bukan cuma saya\”, it\’s not about me!, it\’s not only me!, sadari kalau kita masih dalam perjalanan, masih progres

Accept it! terima apapun situasi yang terjadi pada diri kamu saat ini (lihat perjalanan kita sebelumnya disini). Kalau itu hal yang baik, jangan terlalu gampang kagum, dan kalau itu hal yang kurang baik, jangan juga terlalu gampang kaget. Beradalah di tengah-tengah, terima semua nya dengan sewajarnya

Begitu juga dengan perasaan insecure kamu, sadari kalau kamu belum selesai, dan selalu ada waktu untuk tetap berjalan

Setelah kamu sadari diri kamu, cobalah untuk berdiam diri sejenak, dan terapkan beberapa habit baru di kehidupan kamu (kita akan membahas tentang dunia habit di perjalanan – perjalanan kita selanjutnya)

Berikut ringkasan habit yang bisa kamu terapkan

Untuk kamu yang menyadari adanya self-ego yang berlebihan. Coba mulai dari sekarang, kurangi bicara, kurangi berargumen dengan orang lain

Mulailah untuk banyak mendengar, dengarlah lawan bicaramu dengan seksama, terlepas kamu terima apa tidak, terimalah dengan lapang dada dan tetap tersenyum dan menatap mata lawan bicaramu

Saring juga argumen dari semua pihak. Kalau kamu sadar, pasti kamu akan tahu, mana yang harus diterima, mana yang harus dipertahankan

Kalau kamu memiliki argumen yang sangat benar menurut kamu, tahan! Yang kamu lakukan, jangan speak up, tapi beraksi lah, tunjukkan dengan aksi kalau memang kamu benar, dan tidak usah pamer tentunya!

Fokus terhadap keyakinan kamu, dan buktikan dengan tindakan!

Lalu habit apa yang harus diterapkan kalau kamu merasa insecure?

Mulai sekarang, selain kamu menyadari diri kamu yang masih dalam perjalan. Jadilah lebih proactive, jangan sering tergantung terhadap apapun. Hidup kamu, kamu yang tanggung, kamu yang jalani. Pencapaian kamu, kamu yang nikmati

Jadilah lebih aktif. Jangan menunggu diperintah, jangan menunggu dikasi aba-aba, kamu adalah pemimpin dirimu sendiri

Lanjutkan perjuangan yang sedang kamu jalani, lanjutkan skill-skill yang kamu pengen kuasai, lanjutkan mempelajari ilmu yang ingin kamu ketahui

\”Every time is a best time to start\”